KPPIP: LRT Palembang Harus Tetap Beroperasi Pasca Asian Games 2018
- On 08/08/2017
(KPPIP- 8/8) Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sumsel secara prinsip sepakat untuk memastikan operasional Light Rail Transit (LRT) Palembang berfungsi maksimal dan tidak berhenti di tengah jalan. Salah satu langkahnya adalah dengan merencanakan kucuran subsidi. Besarannya sekitar Rp 180 miliar.
Direktur Proyek Sektor Transportasi dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Dwianto Eko Winaryo mengatakan saat ini kedua lembaga tersebut masih membahas sumber pendanaan subsidi. “Apakah diambil dari APBN atau APBD,” kata dia, saat ditemui di Jakarta, (7/8).
Kata Dwi, keberlangsungan operasional LRT memang harus tetap dikawal hingga pasca perhelatan Asian Games 2018. Sebab menurut dia keberadaan LRT bisa menjadi transportasi massal alternatif bagi warga Kota Palembang. Mengingat angka kemacetan di Kota Palembang terus meningkat seiring perkembangan pembangunannya.
Terkait angka kemacetan di Kota Palembang, Pemprov Sumsel sudah pernah melakukan kajian. Hasilnya, diprediksi kemacetan total akan terjadi di jalan-jalan protokol Kota Palembang di tahun 2019. Akibat meningkatnya volume kendaraan hingga enam kali lipat antara 2012 sampai 2019 nanti.
“Karena itu KPPIP akan mengawal LRT tetap berjalan dan berfungsi maksimal,” kata Dwi.
Tutur dia, selain melakukan pemantauan terhadap progres proyek, KPPI juga melakukan koordinasi antar interface, seperti kontraktor, konsultan, dan juga penyedia sarana.”ini yang coba kita inisiasi sudah sejak dini membicarakan masalah sistem dan bagaimana pengadaan sarana ini bisa pas di LRT Sumsel,” kata dia.
Konstruksi LRT Palembang digarap PT Waskita Karya dengan Kementerian perhubungan sebagai penanggung jawab. Sesuai Perpres No. 55/2016 revisi dari Perpres No.116/2015 tentang percepatan penyelenggaraan LRT, ada revisi mencakup tambahan lingkup kerja. Pembangunan Depo dan mekanisme reimbursement PT Waskita Karya dan penugasan kepada PT Kereta Api Indonesia untuk penyelenggaraan sarana, pengoperasian dan perawatan, dan penyelenggaraan sistem tiket otomatis.
Kontrak kerjasama ditandatangani Juni 2016, antara Kementerian Perhubungan dan PT Waskita Karya. LRT akan menggunakan tenaga listrik (third rail) dan narrow gauge. Sejumlah 13 stasiun akan didirikan di jalur LRT yang mementang 23,4 kilometer membelah Kota Palembang dan melintasi Sungai Musi tersebut. Ketiga belas stasiun itu adalah: Stasiun Opi, Stasiun Stadion Jakabaring, Stasiun Gubenur Bestari-Polresta, Stasiun Terpadu Jembatan Ampera, Stasiun Pasar Cinde, Stasiun Dishub Kominfo Prov.Sumsel, Stasiun Palembang Icon, serta Stasiun Demang Lebar Daun-Stasiun Polda-Stasiun RSUD- Stasiun Telkom-Stasiun Asrama Haji- Bandara Sultan Mahmud II. (TimKom KPPIP)