Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim

 

Nilai Investasi : Rp 30,552 Triliun
Skema Pendanaan : BUMN
Lokasi : Sumatera Selatan
Penanggung Jawab Proyek : Kementerian Perindustrian/KemenESDM
Rencana Mulai Konstruksi : 2024
Rencana Mulai Operasi : >2024
Status Proyek : Tahap Konstruksi

Deskripsi Proyek

Proyek Gasifikasi Batubara Tanjung Enim bertujuan untuk mengolah batubara berkarbon rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan Bukit Asam dan Air Products dengan sebagai partner Pertamina. kema kerjasama yang terjalin ialan PTBA berperan sebagai coal supplier, Air Products sebagai Processor dan Pertamina sebagai offtaker, di mana seluruh investasi dan teknologi dilakukan oleh Air Products. Adapun nilai investasi proyek ini terdiri dari investasi pada Processing Plant sebesar 2.1 miliar USD yang 100% bersumber dari pendanaan Air Product, Infrastruktur Hilir (475 juta USD), pengadaan tanah sebesar 92 juta USD yang bersumber dari pendanaan PT Pertamina Patra Niaga.

Signifikansi Proyek

Mengubah 6 juta ton batubara menjadi 1,4 juta ton DME atau setara 1 juta ton LPG, sehingga dapat substitusi impor LPG yang jumlahnya mencapai 7 juta ton per tahun. Ini mendorong efisiensi belanja subsidi sekitar Rp 6-7 Triliun per tahun. Proyek ditargetkan bisa menghasilkan hingga 13.000 lapangan pekerjaan dari sisi konstruksi atau sisi hulu, dan 12.000 lapangan pekerjaan di sisi hilir oleh PT Pertamina. Setelah mulai berjalan, proyek gasifikasi tersebut diperkirakan bisa menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan tetap secara langsung. Tujuan dari proyek ini antara lain hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah dalam negeri, diversifikasi portofolio produk LPG, mengurangi ketergantungan impor, menangkap market untuk energi alternatif LPG, mempertimbangkan adanya kompetisi dengan kompor listrik dan jaringan gas.

Status Perkembangan Proyek