Mengubah 6 juta ton batubara menjadi 1,4 juta ton DME atau setara 1 juta ton LPG, sehingga dapat substitusi impor LPG yang jumlahnya mencapai 7 juta ton per tahun. Ini mendorong efisiensi belanja subsidi sekitar Rp 6-7 Triliun per tahun. Proyek ditargetkan bisa menghasilkan hingga 13.000 lapangan pekerjaan dari sisi konstruksi atau sisi hulu, dan 12.000 lapangan pekerjaan di sisi hilir oleh PT Pertamina. Setelah mulai berjalan, proyek gasifikasi tersebut diperkirakan bisa menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan tetap secara langsung. Tujuan dari proyek ini antara lain hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah dalam negeri, diversifikasi portofolio produk LPG, mengurangi ketergantungan impor, menangkap market untuk energi alternatif LPG, mempertimbangkan adanya kompetisi dengan kompor listrik dan jaringan gas.