
SPAM Semarang Barat Dikawal hingga Mengalir
- On 26/11/2018
SEMARANG – Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) akan mengawasi dan mengawal proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. Upaya tersebut dilakukan minimal hingga air yang diproduksi SPAM mengalir ke rumah-rumah warga.
Dalam acara penandatanganan kerja sama di Kantor PDAM Tirta Moedal, Jl Kelud Raya, akhir pekan lalu, Perwakilan KPPIP, Henry Toruan menjelaskan, SPAM Semarang Barat masuk 10.000 proyek infrastruktur nasional. Namun, akhirnya diputuskan 39 yang menjadi prioritas, salah staunya proyek di Kota Semarang tersebut. ”Jadi tugas kami tidak hanya mengawal sampai penandatanganan, namun sampai air mengalir ke rumah-rumah warga. Jangan sampai, saat pembangunan proyek ini terhenti di tengah jalan. Beberapa masalah perlu didiskusikan dan dicarikan solusi secepatnya,” kata Henry Toruan.
Setelah penandatanganan ini, imbuhnya, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan oleh PDAM Tirta Moedal, dan PTAir Semarang Barat (ASB). PTASB merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh konsorsium pemenang lelang PTAetra Jakarta-PT Medco Gas Indonesia, untuk mengelola SPAM Semarang Barat.
Beberapa hal tersebut, di antaranya, izin lingkungan, izin mendirikan bangunan, izin crossing jalan dan financial close. Henry Toruan meminta agar hal-hal tersebut dapat segera diselesaikan, agar tidak ada kendala dalam pembanguan yang rencananya dimulai awal 2019 hingga 2021.
Investasi
Proyek dengan total investasi sekitar Rp 1,2 triliun itu mengambil sumber air baku dari Bendung Jatibarang dan bisa menghasilkan 1.000 liter/detik air bersih. Dengan panjang transmisi 10,5 km, SPAM Semarang barat akan mengairi 60 ribu-70 ribu sambungan di lima zona dalam tiga kecamatan, yakni Semarang Barat, Tugu, dan Ngaliyan. Sementara itu, Pjs Dirut PDAM Tirta Moedal, M Farchan yang juga penanggung jawab proyek SPAM Semarang Barat, mengatakan, segala hal terkait proyek ini terus dipersiapkan. Perda SPAM Semarang Barat juga sudah disetujui oleh DPRD Kota Semarang.
Ia menambahkan, meski nantinya SPAM Semarang Barat dikelola PT ASB, namun tetap terus berkoordinasi dengan PDAM, termasuk soal tarif kepada pelanggan. Nantinya, PT ABS akan mengelola selama 25 tahun, baru kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah. ‘’Tahapan demi tahapan proses proyek ini berjalan sesaui jadwal. Kami optimistis target masa bangun 2019 – 2021. Proyek ini menjadi pioner dalam investasi dengan skema KPBU. Banyak pemerintah daerah lain, BUMD, dan badan usaha studi banding di PDAM Tirta Moedal untuk mempelajari skema KPBU,’’ujar Farchan.
SPAM Semarang Barat akan memiliki intake (tempat mengambil air baku) di Bendung Jatibarang. Adapun Instalasi Peolahan Air (IPA) berada di sekitar Jl Untung Suropati. Proyek itu dilengkapi tiga reservoir (penampuangan air). satu di daerah Ngaliyan, dan dua lainnya berada di Manyaran.
Farchan menjelaskan, dengan produksi yang besar, SPAM Semarang Barat bisa menyuplai air di daerah yang selama ini masih membutuhkan. Seperti di Bandara Internasional Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Emas, dan hotel-hotel di Kawasan Simpanglima.