Pemulihan Ekonomi Nasional 2021: Penanggulangan Pandemi dan Bangkitnya Ekonomi Masyarakat
- On 11/06/2021
11 Juni 2021
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah Wahyu Utomo memberikan sambutan pada acara “Workshop Pengelolaan Keuangan Pasca Pandemi” yang diadakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah VI (Sulawesi, Maluku, dan Papua) di Ambon, (11/6). Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim, M.H. selaku Ketua APEKSI Komwil VI, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy selaku tuan rumah, serta 15 wali kota lainnya anggota APEKSI Komwil VI.
Dalam pidatonya, Wahyu menyampaikan bahwa pertumbuhan perokonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,07% dengan kontribusi PDRB dari wilayah Sulawesi dan wilayah Maluku & Papua masing-masing sebesar 6,52% dan 2,44% di tahun 2020. Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran naik. Pemerintah berusaha melakukan sinergi penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mengintensifkan vaksinasi bagi seluruh masyarakat, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan, dan perlindungan sosial. Empat (4) faktor utama dalam pemulihan ekonomi adalah: meningkatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga melalui penguatan program bantuan sosial dan percepatan program vaksinasi, melakukan reformasi struktural melalui Undang-Undang 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan regulasi turunannya untuk meningkatkan investasi, percepatan pembangunan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional, mendorong realisasi pengeluaran pemerintah untuk mengungkit percepatan pemulihan dan transformasi ekonomi, serta peningkatan aktivitas ekspor.
Di awal tahun 2021, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda rebound pada tahun 2021 seiring peningkatan pertumbuhan belanja nasional. Beberapa indikator utama perekonomian mengalami pemulihan seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Konsumsi Listrik Rumah Tangga, Penjualan Ritel, dan Penjualan Kendaraan Bermotor. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Q1-2021 mengalami surplus sebesar USD4,1 miliar setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya. Neraca Perdagangan April 2021 mencatatkan surplus USD2,19 miliar dan telah mengalami surplus selama 12 bulan berturut-turut.
Indikator-indikator pertumbuhan ekonomi yang terus membaik seyogyanya terus dijaga dengan peran serta aktif dari semua pihak khususnya pemerintah daerah. Keunggulan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Pulau Sulawesi, Maluku, Papua dan wilayah timur Indonesia seyogyanya bisa dioptimalkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan anggaran dan potensi kebencanaan yang ada di wilayah timur Indonesia menjadi suatu tantangan tersendiri dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi Indonesia. Alternatif-alternatif skema pembiayaan untuk pembangunan telah diterbitkan dan beberapa sedang dilakukan upaya penyusunan payung Hukum. Optimalisasi pemanfaatan aset melalui Hak Pengelolaan Aset Terbatas, Land Value Capture, dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha. Instrumen-instrumen kebijakan dan regulasi serta potensi-potensi daerah serta komitmen yang kuat dari pemerintah diharapkan dapat segera mempercepat pemulihan perekonomian.
Penulis, Tim Koordinator PMO Sektor Transportasi dan Finance KPPIP