Pembangunan Infrastruktur Indonesia Dipuji Negara Afrika
- On 16/04/2018
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Indonesia mendapat pujian dari negara-negara Afrika dalam forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum/IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali.
Dalam forum itu, kata Luhut, Negara Afrika kagum terhadap keberhasilan dan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur secara berkelanjutan.
“Kemarin pertemuan 43 negara Afrika di Bali semua terkagum dengan progres infrastruktur Indonesia yang begitu besar,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta, Rabu, 11 April 2018.
Luhut mengungkapkan sejumlah negara Afrika bahkan ingin menggunakan BUMN Karya untuk menggarap proyek pembangunan infrastruktur di negara mereka. Negara Senegal, contohnya juga berminat membeli empat unit kereta api buatan Indonesia.
“Senegal minta beli kereta api empat unit, segera dan sudah harus masuk Januari, kelabakan juga kita itu,” imbuh dia.
Selain itu, pengembangan kelapa sawit di Indonesia juga menjadi perhatian negara Afrika. Mereka ingin pengusaha sawit dalam negeri mengembangkan usahanya hingga ke negara tersebut.
“Malah mereka mau meniru kita kelapa sawit, saya bilang kelapa sawit itu salah satu cara pengentasan kemiskinan. Madagaskar banyak tanah dan kemarin menawarkan ke pengusaha sawit kita,” pungkas dia.
Beberapa perwakilan negara Afrika yang hadir dalam IAF 2018, antara lain, Menteri Luar Negeri Niger, Menteri Luar Negeri Madagaskar, Menteri Luar Negeri Kamerun, Menteri Perkeretaapian Senegal, Menteri Perdagangan dan Industri Mozambik, Menteri Pertambangan Nigeria, Menteri Perdagangan Niger, Menteri Pertanian Gabon, Menteri Perdagangan Lesotho, Utusan Presiden Aljazair, Wakil Menteri Perdagangan Mauritania, dan Wakil Menteri Luar Negeri Maroko.
Selanjutnya, beberapa menteri dan pejabat tinggi Indonesia hadir dalam rangkaian pertemuan IAF 2018. Mereka adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Sumber: www.medcom.id