LRT Jabodebek Dihentikan Sementara, Luhut Pastikan Rampung Sesuai Target
- On 26/11/2018
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memastikan pemberhentian sementara proyek Light Rail Transit atau LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) tidak akan mempengaruhi target penyelesaiannya. “Sama sekali tidak,” kata Luhut di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Luhut mengatakan, proyek tersebut dihentikan sementara karena berdampak pada kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. “Traffic-nya begitu padat, jadi Kemenhub dialihkan sedikit supaya jangan sampai seperti sekarang,” katanya.
Menurut Luhut, tak ada kontraktor yang keberatan atas keputusan tersebut. Ia mengatakan tak ada masalah dengan penghentian sementara proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya tersebut. LRT Jabodebek sendiri ditargetkan rampung pada 2019.
Pemerintah sebelumnya memutuskan menghentikan sementara proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung seiring kemacetan parah yang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghentian sementara hanya berlaku di titik kilometer 11 hingga kilometer 17 selama beberapa bulan ke depan dan akan berlanjut setelah masa Lebaran 2019 usai.
Budi Karya meminta pelaksana proyek yang melakukan kontruksi agar memperhitungkan dampak pengerjaan agar tidak menganggu lalu lintas dan berimbas pada kemacetan parah.”Sebagai contoh, KCIC jangan dikerjakan dulu. LRT saya minta ditunda dulu beberapa bulan ke depan,” katanya usai memimpin rapat, Selasa 20 November 2018.
Sementara, untuk proyek lain yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan terus dilanjutkan sehingga dapat digunakan pada masa Lebaran 2019.