KPPIP Selenggarakan Inception Meeting Kajian Konektivitas Infrastruktur
- On 29/10/2019
Untuk meningkatkan manfaat secara optimal, terutama sejauhmana dampak pembangunan infrastruktur terhadap penguatan ekonomi, KPPIP bekerjasama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM menyelenggarakan Kajian Konektivitas Infrastruktur Prioritas dan Strategis dengan Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Kawasan Sentra dan Pariwisata.
Setelah melalui proses pra kajian, KPPIP dan PUSTRAL UGM mengadakan inception meeting pada jumat (25/10) di Jakarta. Acara tersebut bertujuan untuk membahas teknis pelaksanaan kajian, menerima saran dari stakeholder terkait, sekaligus sebagai kick off meeting sebelum tim riset terjun ke lapangan.
Dalam penyelenggaraannya, kajian tersebut akan fokus pada 4 wilayah, yakni (1) Konektivitas International Hub Port Kuala Tanjung dan dan wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), (2) Konektivitas Jakarta – Bandara Kertajati – Pelabuhan Patimban, (3) Konektivitas Pengembangan Infrastruktur Industri Wilayah Pantura Provinsi Jawa Tengah, (4) Kontektivitas Infrastruktur Wilayah Gerbangkartasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) Jawa Timur.
Keempat proyek ini dipilih mengingat peran strategis dari masing-masing terhadap perkembangan regional dan nasional serta sebagai sample dari masing- masing sektor. Keempat proyek tersebut merupakan lokasi survey dalam rangkaian kegiatan Kajian Konektivitas Infrastruktur Prioritas dan Strategis dengan Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Kawasan Sentra Produksi, dan Pariwisata.
Sekretaris Tim Pelaksana KPPIP, Bastary Pandji Indra menyampaikan kajian ini penting untuk melihat sejauhmana peran infrastruktur dalam penguatan ekonomi. Apalagi salah satu program kerja prioritas Presiden Joko Widodo untuk 5 tahun ke depan adalah infrastruktur, yakni infrastruktur yang terkoneksi dengan kawasan produksi rakyat, yakni industri kecil, ekonomi khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan, dan tambak perikanan.
“Sekaligus outputnya nanti mendapat masukan ke depan perlu seperti apa, infrastruktur apa yang perlu ditambah, atau bisa juga berupa masukan kebijakan,” ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Asisten Deputi Sistem Transportasi Multimoda Kemenko Perekonomian Tulus Hutagalung, Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian PUPR, Pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Bappeda Provinsi Jawa Barat, Bappeda Kota Cirebon, dan stakeholder terkait.