Bendungan Rotiklot NTT Diresmikan
- On 21/05/2019
Presiden Joko Widodo meresmikan bendungan Rotiklot yang terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/5). Bendungan Rotiklot merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun oleh pemerintah pada periode 2015-2019.
Presiden menekankan bahwa air merupakan kunci untuk meraih kemakmuran dan kesejahteraan di NTT. Jika di provinsi lain hanya dibangun satu bendungan, di NTT pemerintah membangun tujuh bendungan. Ketujuh bendungan itu adalah Raknamo, Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manikin, Mbay, dan Welekis. Presiden Jokowi menambahkan, setelah air tersedia, masyarakat bisa menanam beragam komoditas, baik itu padi, jagung, bawang merah, pepaya, pisang, hingga semangka atau melon di musim kemarau. Dengan tersedianya air, lanjutnya, maka petani bisa panen lebih dari sekali dalam setahun.
“Baru step berikutnya kalau airnya ada kita berfikir apa yang akan kita tanam. Step by step memang kita harus mencari jalan keluar agar kesejahteraan, kemakmuran betul-betul bisa kita raih bersama-sama,” ungkapnya.1
Bendungan Rotiklot sendiri bisa mengairi 139 hektare lahan. Selain itu, bendungan ini juga bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga air, tempat wisata, dan untuk air baku seluruh penduduk di Kabupaten Belu. Daya tampung total bendungan ini sebesar 3,30 juta meter kubik dengan luas genangan 29,91 hektare dan tampungan efektif 2,33 juta meter kubik. Bendungan ini bertipe pelimpahan samping dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi bendungan 42,50 meter, lebar puncak 10 meter, dan panjang puncak 415,82 meter.
Bendungan ini sebelumnya dikerjakan sejak akhir tahun 2015 silam dengan target waktu selama 1.110 hari kelender dengan sumber dana APBN tahun anggaran 2015-2018 dengan nilai kontrak konstruksi Rp 497 miliar.