Nama Proyek : Pengembangan Teknologi Produksi IVO dan Bensin Sawit dengan Katalis Merah Putih yang Terintegrasi dengan Kebun Rakyat
Investasi Total : Rp. 1,218 Triliun
Sumber  APBN-APBD :
Sumber Swasta :
Sumber Belum Ditentukan :
Skema Pendanaan : APBN
Lokasi : Nasional
Penanggung Jawab Proyek : Badan Riset dan Inovasi Nasional
Rencana Mulai Konstruksi : 2021
Rencana Mulai Operasi : 2024
Status Terakhir : Konstruksi

Deskripsi Proyek

Pengembangan teknologi produksi Bensin Sawit dari kelapa sawit, dikombinasikan dengan teknologi produksi IVO (Industrial Vegetable Oil). Outputnya adalah pembangunan pabrik IVO skala kecil sehingga mudah dibangun oleh petani atau koperasi kebun rakyat. Tandan buah segar petani dapat langsung ke pabrik, sementara hasil sampingan seperti tandan kosong, fiber, cangkang, dan inti sawit menjadi milik petani.

Dampak Proyek

Dengan teknologi produksi bensin sawit, minyak sawit tidak lagi hanya bisa jadi minyak diesel seperti yang digunakan untuk pencampuran dalam program B30, namun juga menjadi bensin sawit (bensa). Kelebihan bensa dari bensin adalah nilai RON-nya yang jauh lebih tinggi. Dengan ditemukannya bensa, Indonesia punya lebih banyak pilihan untuk program green energy. Kalau harga sawit jatuh, produksinya masih bisa diserap untuk bensa. Teknologi produksi bensin sawit juga dikombinasikan dengan teknologi produksi IVO. Pabrik IVO proses produksinya lebih sederhana dibandingkan dengan pabrik CPO/ pabrik kelapa sawit, sehingga harga bahan baku untuk produksi bensa juga akan bisa lebih murah.