Nama Proyek : Pengembangan lndustri Garam
Investasi Total : Rp. 1,072 Triliun
Sumber  APBN-APBD :
Sumber Swasta :
Sumber Belum Ditentukan :
Skema Pendanaan : APBN
Lokasi : Nasional
Penanggung Jawab Proyek : Badan Riset dan Inovasi Nasional
Rencana Mulai Konstruksi : 2020
Rencana Mulai Operasi : 2024
Status Terakhir : Konstruksi

Deskripsi Proyek

Peningkatan kebutuhan garam nasional seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yakni sekitar 4,6 juta ton. Di sisi lain, belum ada peningkatan produksi garam dalam negeri yang signifikan (target produksi 2021 adalah 2,1 juta ton, sumber KKP). Kemudian impor garam tahun 2020 adalah 2,9 juta ton. Kuota impor meningkat 3,07 juta
ton di 2021. Dari total produksi garam lokal 2,1 juta ton, garam konsumsi mencapai 700 ribu ton, dipakai oleh IKM 662 ribu ton, dan 738 ribu ton tidak terserap karena kualitas rendah.

Dampak Proyek

Peningkatan kualitas garam lokal sehingga dapat diserap industri dalam negeri melalui pabrik pengolahan garam rakyat, substitusi impor garam CAP melalui teknologi garam PLTU, dan peningkatan nilai tambah garam rakyat dengan pengolahan bittern (bahan baku obat). Pabrik pengolahan garam rakyat telah beroperasi di Manyar, Gresik. Kemudian, demo plant garam PLTU telah selesai dibangun di kompleks PLTU Suralaya, Banten.