Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian Palapa Ring
- On 14/10/2019
Senin (14/10), Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian proyek Palapa Ring. Peresmian ditandai dengan penandatanganan Prasasti Digital Palapa Ring oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
Palapa Ring merupakan jaringan kabel optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia melalui jalur darat dan dasar laut. Nama Palapa Ring sendiri diilhami dari semangat Sumpah Palapa oleh Gadjah Mada yang ingin menyatukan wilayah nusantara.
Proyek “tol langit” ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Perpres No. 56 tahun 2018. Palapa Ring terbagi dalam tiga paket, yakni Paket Barat, Tengah, dan Timur. Paket Barat menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Paket Tengah meliputi wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur. Sedangkan, Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Pendanaan Palapa Ring dilakukan melalui skema KPBU dan Non KPBU.
Pemerintah berkomitmen untuk menyatukan Indonesia melalui komunikasi digital berbasis internet dengan Palapa Ring. Apalagi, potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar, namun masih terkendala oleh keterbatasan akses masyarakat ke sektor digital melalui penetrasi internet.
“Inilah yang akan menyatukan negara kita Indonesia karena dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya bisa tersambung, bisa berbincang-bincang, bisa saling mengenal di antara kita,” ungkap Presiden.
Kehadiran Palapa Ring ini selain untuk menghadirkan kesempatan yang sama untuk mengakses kemajuan teknologi di seluruh wilayah Indonesia, juga harus dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
“Konektivitas digital ini harus kita manfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa, untuk penguatan persatuan kita, persaudaraan di antara kita, untuk memperkuat dan memperbaiki pendidikan kita dengan memfasilitasi lalu lintas ilmu pengetahuan dan menembus seluruh pelosok Nusantara, dan untuk memperkuat perdagangan,” kata Presiden.