Pertamina Gelar Proyek RDMP, Kapasitas Kilang Balikpapan Ditarget Naik 38%
- On 01/08/2019
Pertamina saat ini sedang melakukan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan. Dengan adanya proyek ini, kapasitas kilang ditargetkan akan naik sekitar 38% atau dari 260 MBSPD menjadi 360 MBSPD. Dengan adanya peningkatan ini, maka volume produk yang dihasilkan pun bertambah, seperti produksi gasoline sebanyak 100 KBPD, diesel sebanyak 30 KBPD, LPG sebanyak 1.500 TPD dan produk propylene sebanyak 230 KTPA.
“Peningkatan produk hasil dari Kilang Balikpapan ini tentunya akan menambah ketahanan dalam mencukupi kebutuhan energi nasional. Bukan hanya itu, tentunya juga akan berdampak pada penguatan devisa negara dan GDP Nasional,” ujar Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang.1
RDMP Balikpapan merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. Bukan hanya penambahan kapasitas, namun produk yang dihasilkan juga akan memiliki standar EURO V. Selain itu, kompleksitas kilang juga akan bertambah sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa mengolah crude dengan kandungan sulfur lebih tinggi. Dengan investasi sekitar US$ 6,5 miliar, kilang Balikpapan akan menyerap Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang diprediksi mencapai lebih dari 30%.
Seperti diketahui, Pertamina saat ini mmang tengah mengembangkan Kilang Minyak Balikpapan. Pengembangan dilakukan demi meningkatkan kuantitas produk kilang BBM dan petrokimia, kualitas produk BBM dari standar euro II menjadi IV dan fleksibilitas pengolahan crude. Pengembangan dilakukan dalam dua tahap. Khusus untuk tahap pertama pengembangan mulai dilakukan mulai tahun ini hingga 2023. Pengembangan ini diperkirakan akan menelan investasi US$5,3 miliar. Menurut Project Coordinator RDMP Refinery Unit V Balikpapan, Djoko Koen Soewito mengatakan dengan pengembangan tahap I diharapkan kapasitas Kilang Minyak Balikpapan yang saat ini hanya 260 ribu bisa ditingkatkan menjadi 360 ribu barel per hari.