Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit Pada Area Sub-Urban, Sebagai Upaya Penyelesaian Masalah Transportasi Jabodetabek
- On 07/03/2023
Dalam rangka pengayaan pengalaman dan pengetahuan dalam tahap perencanaan dan implementasi pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development/TOD) di wilayah Jabodetabek, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan, dan Japan International Cooperation Agency (JICA), bersama-sama menyelenggarakan mini seminar (study session) dengan tajuk “Joint TOD Study Session for Jakarta Metropolitan Region” pada tanggal 27 Februari 2023 di Hotel Gran Melia Jakarta yang diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah wilayah Jabodetabek, pemerintah pusat dan badan terkait, MLIT, JICA, serta tenaga ahli Program JUTPI-3 (Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3).
Dalam sambutan pembukaan oleh Bapak Wahyu Utomo selaku Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian sekaligus Chair Joint Coordination Committee JUTPI-3, beliau menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut dan urgensi tema yang diangkat. “Wilayah Metropolitan Jabodetabek saat ini menghadapi isu yang cukup serius terutama dalam sektor transportasi, dan salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan berbagai kebijakan untuk mendorong minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi umum massal seperti MRT, LRT, dan BRT. Pengembangan kawasan di sekitar stasiun atau simpul transportasi juga perlu terus dilaksanakan melalui strategi yang efektif seperti pengembangan TOD, sehingga aksesibilitas moda transportasi umum dari pemukiman dan tempat kerja dapat ditingkatkan”.
Pengembangan TOD merupakan salah satu kebijakan strategis yang perlu didorong untuk mencapai pembangunan perkotaan dan pinggiran kota yang berkelanjutan, khususnya di wilayah Metropolitan Jabodetabek. Terkait hal tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang terus bekerjasama dalam sektor transportasi perkotaan di Jabodetabek melalui berbagai program, termasuk Program JUTPI yang saat ini telah memasuki fase ketiganya dengan fokus pada studi penyelenggaraan TOD di Jabodetabek.
Selain itu, dalam kesempatan pembukaan, Mr. Kenya NAKANISHI selaku Director of Urban Transport Planning, MLIT Japan juga menyampaikan “Melalui Seminar yang diselenggarakan dalam lingkup kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang ini, diharapkan Pemerintah Kota/Kabupaten di Indonesia dapat mengambil lesson learned dalam proses perencanaan dan implementasi pengembangan TOD yang telah dilakukan di Jepang, seperti pada Stasiun Tama Center dan Area Stasiun Musashiurawa”.
Pembahasan dalam Study Session dibuka dengan pemaparan oleh Japanese Experts tentang perencanaan dan implementasi TOD pada kawasan stasiun sub-urban di Jepang, dan dilanjutkan dengan group discussion oleh instansi dan badan usaha terkait TOD mengenai tantangan dan upaya yang diperlukan dalam perencanaan dan implementasi TOD di Jabodetabek. “TOD merupakan tools untuk mencapai tujuan pengembangan kawasan berbasis sistem transportasi yang berkelanjutan”, tambah Seiichiro Akimura, Tenaga Ahli JICA untuk JUTPI-3.
Dari hasil group discussion diperoleh beberapa masukan mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam penyelenggaraan TOD di Jabodetabek, antara lain: (1) penguatan koordinasi antar-stakeholder terkait, terutama untuk mengintegrasikan regulasi, dokumen perencanaan, serta peran antar instansi maupun dengan badan usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan TOD; (2) peningkatan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam penyelenggaraan TOD melalui kejelasan dan transparansi informasi mengenai rencana TOD yang akan dilaksanakan; (3) peningkatan integrasi moda transportasi umum serta kemudahan aksesnya; serta (4) penguatan dasar hukum dan peningkatan kapasitas instansi terkait dalam konsolidasi lahan dan pembiayaan penyelenggaraan TOD.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Melva Eryani Marpaung yang turut hadir, menyampaikan “Semoga dari kegiatan yang sangat baik ini dapat kita ambil poin-poin yang dapat ditindaklanjuti bersama dan lanjutkan ke depannya, di Jabodetabek maupun di kota metropolitan lain yang juga memerlukan dukungan dalam perwujudan TOD-nya, seperti metropolitan Semarang, Medan, dan Makassar”. Melva juga memberikan apresiasi kepada Kemenko Bidang Perekonomian yang telah memfasilitasi penyelenggaraan study session bersama Pemerintah Jepang dan mendukung kegiatan serupa di masa yang akan datang serta perlunya evaluasi oleh setiap instansi yang terkait atas peran masing-masing dalam penyelenggaraan TOD guna meningkatkan minat masyarakat dan badan usaha untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan TOD.
Di akhir acara, Director of Urban Transport Planning MLIT Japan, Kenya Nakanishi, menyampaikan bahwa merujuk pada pengalaman pengembangan TOD di Jepang, hal penting yang perlu diperhatikan adalah perlunya penyampaian informasi yang memadai kepada pihak pengembang TOD (swasta) dan masyarakat, seperti informasi tentang insentif dan dukungan yang akan diberikan oleh pemerintah dan manfaat kepada masyarakat terkait visi pengembangan kota yang berkelanjutan. Senior Representative JICA Indonesia, Shigeo Honzu, turut menyampaikan bahwa hasil Study Session ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaksanaan Program JUTPI-3 dalam mendukung studi penyelenggaraan TOD pada lokasi pilot project, dan selanjutnya JICA akan sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam perencanaan pengembangan TOD di Indonesia.