Pemerintah Kaji Ulang Program 35.000 MW yang Belum Dibangun
- On 31/08/2018
Jakarta – Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memastikan bahwa 223 proyek strategis nasional (PSN) tidak terdampak fokus pemerintah yang membenahi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Direktur Program KPPIP Rainer Haryanto mengatakan yang terkena dampak fokus pemerintah dalam membenahi CAD adalah program tambahan PSN yaitu ketenagalistrikan 35.000 MW.
“Betul (ketenagalistirkan saja), kalau 223 PSN plus 3 program, itu kan 3 programnya pertama 35.000 MW, kedua program industri pesawat terbang jangka menengah, ketiga adalah reforma agraria, kalau ketenagalistrikan kan menyangkut di 35.000 MW, jadi memang karena fokusnya di situ,” kata Rainer saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Rainer menceritakan, evaluasi program ketenagalistrikan 35.000 MW tidak berlaku secara menyeluruh melainkan pada proyek yang baru masuk pada rencana usaha penyedia tenaga listrik (RUPTL) terbaru atau yang belum sampai tahap financial closing.
“Banyak program yang sudah banyak mendapat PPA tapi belum sampai financial close, atau masih persiapan, jadi memang yang dilihat ke situ,” ujar dia.
Proyek ketenagalistrikan yang belum masuk pada tahap financial closing ini pun masih dalam persiapan dan harus dipastikan membutuhkan banyak bahan baku dari impor.
Menurut Rainer, salah satu bahan baku yang diimpor dalam proyek ketenagalistrikan adalah peralatan mechanical electrical.
Adapun, salah satu yang berpotensi diperlambat proses pengerjaannya karena pemerintah fokus membenahi defisit transaksi berjalan adalah proyek mulut tambang.
“Karena itu membutuhkan impor terutama dari peralatan mechanical electrical, jadi bukan PSN yang 223, tapi tadi yang saya bilang in balance kebanyakan alat listrik lebih banyak ke arah listrik,” tutup dia.
sumber : detik.com