PEMERINTAH FOKUS MELAKUKAN PERCEPATAN PSN SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK MENGURANGI KEMACETAN JAKARTA
- On 07/03/2023
Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan juga pusat perekonomian Indonesia tidak lepas dari berbagai masalah kompleks, salah satunya adalah tingginya tingkat kemacetan di DKI Jakarta. Data BPS menunjukan bahwa pada tahun 2021 jumlah kendaraan di DKI Jakarta bertambah sebanyak 1.536.874 unit menjadi 21.758.695 dari tahun sebelumnya sebanyak 20.221.821 unit, atau bertambah 7,6%. Sementara berdasarkan data dari PUPR, pada tahun 2020 jumlah Panjang jalan di DKI Jakarta adalah 6.652.679 meter, dan beberapa tahun belakangan ini jalan hanya bertambah 0.01%.
Sumber: Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta
Untuk mengurangi kemacetan tersebut, Pemerintah fokus pada perubahan paradigma transportasi dengan mendorong warga untuk menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti transportasi umum, berjalan kaki ataupun bersepeda. Untuk mendukung hal tersebut Pemprov DKI membangun berbagai fasilitas seperti jalur sepeda dan pedestrian yang layak. Sejak 2017 sudah terbangun 267 km trotoar dan 114,5 km jalur sepeda dengan target akhir tahun ini 300 km. Bus Transjakarta baik koridor maupun non koridor telah memiliki 116 trayek dengan 1.869 armada dan telah mengangkut 1 juta penumpang per hari sebelum pandemi covid-19.
Untuk mendukung upaya Pemprov DKI, Pemerintah melakukan percepatan PSN sektor transportasi untuk meningkatkan efektifitas dan mobilitas masyarakat, beberapa PSN tersebut adalah;
MRT North South Line Fase 2 yang fase 1 nya yaitu Lebak Bulus – Bundaran HI sepanjang 16 km telah beroperasi sementara Fase 2 yaitu Bundaran HI – Ancor Barat sedang dalam pengerjaan dan ditargetkan selesai pada 2027 untuk Fase 2A yaitu Bundaran HI – Kota, sementara Fase 2B yaitu Kota – Ancol Barat ditargetkan selesai pada 2030.
LRT Jakarta Velodrome – Manggarai dengan trase kurang lebih sejauh 6km dengan nilai proyek Rp. 5,5 T rencananya akan dimulai pada tahun 2023 dan selesai pada 2024.
MRT East – West sepanjang 84,102 kilometer, dengan total investasi 160 triliun rupiah, nantinya akan terbagi menjadi 2 fase, dimana Fase 1 mencakup area DKI Jakarta dan Fase 2 meliputi Banten dan Jawa Barat. Fase 1 akan terbagi lagi menjadi Stage 1 sepanjang 24,527 kilometer dari Tomang hingga Medan Satria dan Stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang hanya akan melalui Tomang dan Kembangan. Sedangkan MRT East-West Fase 2 terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan hingga Balaraja dan East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. Nantinya fase 1 diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target kontruksi paling lambat di tahun 2024 sedangkan Fase 2 akan beroperasi di tahun 2033.
Jaringan enam Ruas Jalan Tol DKI Jakarta, yang terdiri dari: Jalan Tol Semanan – Sunter (21,9 km); Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang (9,28 km); Jalan Tol Duri Pulo – Kampung Melayu; Jalan Tol Kemayoran – Kampung Melayu; Jalan Tol Ulujami – Tanah Abang; dan Jalan Tol Pasar Minggu – Casablanca. Dari enam ruas jalan tol tersebut Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang telah beroprasi, sementara Jalan Tol Semanan – Sunter ditargetkan terselesaikan pada tahun 2024, sementara ke empat ruas jalan tol lainnya ditargetkan dapat financial close di tahun 2024.
Yang terakhir adalah Jalan Tol Akses New Priok Eastern Access (NPEA) dengan Panjang 7 km, dengan estimasi investasi sebesar 3,98 Triliun yang akan dibiayai oleh PT. Pelindo. Jalan Tol NPEA merupakan akses khusus yang menyambungkan Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Kalibaru nantinya akan terkoneksi dengan Kawasan Berikan Nusantara (KBN) dan terhubung dengan Jalan Tol Cibitung Cilincing.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan pentingnya pembangunan PSN infrastruktur transportasi ini, mengingat Jakarta merupakan pusat perekonomian Indonesia, sehingga pembangunan PSN Sektor Transportasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang massif bagi perekonomian baik DKI Jakarta maupun Nasional serta memperlancar jalur logistic dari tanjong priok.