Pemerataan dan konektivitas infrastruktur ciptakan efisiensi
- On 12/06/2019
Jakarta, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa infrastruktur masih akan diteruskan untuk lima tahun kedepan. Salah satu upayanya saat ini adalah melakukan koneksi antar kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan jalan tol yang sudah dibangun pemerintah pusat.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pekerjaan besar Indonesia masih soal pemerataan infrastruktur dengan cara melakukan konektivitas antara kawasan infrastruktur dengan kawasan pariwisata, kawasan sentra industri kecil, dan kawasan ekonomi lainnya. “Semua ini tugas dari Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten,” ujarnya saat dikunjungi Media Kontan, Selasa (11/6).
Jokowi mengatakan, jika sudah saling terhubung antar kawasan maka akan tercipta efisiensi. Buntutnya, pihak swasta akan memanfaatkan kawasan tersebut. Saat ini pemerintah pusat masih fokus membuat 10 Bali baru. “Tapi saya bilang empat Bali baru dulu saja, Run Way Airport diperpanjang, jalan raya diperbaiki, pasar-pasar kerajinan diperbaiki,” ungkap ia. Dia menjelaskan, setelah semua instrumen kawasan sudah selesai dikerjakan maka produk yang ada bisa dipasarkan atau marketing. “Jangan dibalik, dimarketingi dulu baru perbaiki infrastruktur,” ungkap Jokowi.
Kata Jokowi, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok. Di Mandalika saat ini tengah dilakukan penataan kawasan. “Urusan cinderamata di percantik sehingga menjadi sebuah produk yang siap dipasarkan. Termasuk Airport, jalan, pelabuhan, kurang besar ya kerjain. APBN yang keluar itu memberikan dampak income lagi kepada negara,” ujar dia. Contoh lain misalnya, Candi Borobudur nanti akan ada jalan tol yang menhubungkan Bandara Internasional Yogyakarta dengan tempat pariwisata. Nanti akan ada penataan ulang di kawasan Candi Borobudur. “Di Mandalika, investor senang akan datang, investor sudah bangun. Sehingga ini bergerak. Tanpa kita pemerintah ikut campur membenahi itu,” imbuhnya.1