Pembangunan Tol Padang – Pekanbaru Dimulai
- On 14/02/2018
Padang — Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru sepanjang 244 km dimulai dan ditargetkan akan selesai tahun 2023. Dimulainya pembangunan jalan tol pertama di Sumatera Barat ini ditandai dengan pencanangan dimulainya konstruksi Seksi I ruas Padang – Sicincin sepanjang 28 km oleh Presiden Joko Widodo, di Kota Padang, Sumatera Barat.
Selain pencanangan jalan tol, Presiden Jokowi juga meresmikan selesainya Pembangunan Padang Bypass Capacity Expansion Project sepanjang 27 km dan anggaran Rp 426 miliar yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada sore hari ini saya resmikan dimulainya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Padang – Sicincin, dan juga saya resmikan jalan Padang Bypass,” kata Presiden Jokowi dilanjutkan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Jumat, (9/2/2018) di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Presiden Jokowi mengatakan, infrastruktur menjadi hal fundamental jika ingin memenangkan persaingan dengan negara lain. Adanya infrastruktur akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik akan jauh lebih murah.
Dengan dibangunnya tol akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dari 9 jam menjadi 3 jam perjalanan.
Tak hanya memangkas waktu perjalanan, jalan tol ini juga akan menghubungkan dua pelabuhan laut yang berada di Padang dan Dumai, Riau. “Jalan Tol Padang-Pekanbaru akan mengefisienkan mobilitas orang dan barang. Dengan terhubungnya Pelabuhan Laut Teluk Bayur dan Dumai, nantinya akan meningkatkan pergerakan produk barang,” kata Presiden.
Pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, sementara pembayaran pembebasan lahan akan menggunakan dana talangan dari PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Bila tanah bebas maka ruas Padang-Sicincin ditargetkan selesai akan akhir tahun 2018. “InsyaAllah tidak ada masalah, karena ini permintaan masyarakat, karena jalan yang ada sudah macet sekali,” kata Menteri Basuki.
Invetasi yang dibutuhkan membangun Tol Padang – Pekanbaru sebesar Rp 78,09 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun (2018-2023). Tingginya biaya investasi, disamping karena jaraknya cukup panjang juga akan dibangun lima terowongan dengan total panjang 8,95 km yang menembus pegunungan Bukit Barisan.
Pemerintah Jepang menyatakan komitmennya untuk membiayai sebagian konstruksi yakni sepanjang 40 km, termasuk pembangunan terowongan dengan nilai pinjaman sebesar Rp 9,1 triliun. “Mudah-mudahan awal tahun depan bisa dimulai. Pembangunan terowongan disamping memperpendek jarak hingga 11 km, juga melindungi alam Bukit Barisan,”jelasnya.
Secara keseluruhan jalan tol Padang – Pekanbaru akan terdiri dari 5 seksi : Seksi 1 : Padang – Sicincin (28 km) dengan biaya Rp 4,88 triliun, Seksi 2 Sicincin – Payakumbuh (78 km) dengan biaya Rp. 32,93 triliun, Seksi 3 Payakumbuh – Pangkalan (45 km) dengan biaya Rp 15,47 triliun, Seksi 4 Pangkalan – Bangkinang (56 km) dengan biaya Rp 18,86 triliun dan Seksi 5 Bangkinang – Pekanbaru (37 km) dengan biaya Rp 5,95 triliun.
Ruas Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru termasuk Proyek Strategis Nasional dan bagian dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dikerjakan melalui penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya (Perpres No. 100/2014 & Perpres No. 117/2015).
sumber : Rilis Kementerian PUPR