Monitoring Progres Pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja oleh KPPIP
- On 17/03/2022
Monitoring Progres Pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja oleh KPPIP
Salah satu proyek Strategis Nasional yang telah ditunggu penduduk Provinsi Banten adalah Jalan Tol Serpong – Balaraja. Jalan Tol ini merupakan jalan tol yang akan menjadi alternatif rute penghubung antara Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dengan Jalan Tol Tangerang – Merak. Ruas ini direncanakan akan dibangun sepanjang 39,8 km yang terbagi menjadi 3 Seksi dengan rencana penyelesaian keseluruhan pada Q3 2023.
Proses pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja terbagi menjadi 3 Seksi utama yaitu Seksi 1: Serpong – Legok, Seksi 2: Legok – Pasir Barat, dan Seksi 3: Pasir Barat – Balaraja. Pada saat ini, PT Trans Bumi Serbaraja, sebagai Badan Usaha Jalan Tol Serpong – Balaraja, berfokus pada konstruksi Seksi 1 yang telah mencapai progres sebesar 98%. Berdasarkan target awal dari PT. Trans Bumi Serbaraja, pelaksanaan Uji Laik Fungsi Seksi 1 akan dilaksanakan pada April 2022.
Beberapa kendala yang dialami dalam pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja adalah permalahan konstruksi seperti penanganan tanah lunak dan kondisi cuaca yang menghambat proses kontruksi. Permasalahan lain yang dialami dalam rencana pembangunan jalan tol ini adalah terdapat rencana perubahan trase pada Seksi 3 yang memerlukan pengajuan perubahan penlok. Namun, dengan adanya kendala tersebut, proses konstruksi dan pengadaan tanah akan mundur ke pertengahan 2022. Proses perubahan penlok ini akan menjadi perhatian KPPIP sehingga diharapkan prosesnya dapat berlangsung dengan lancar dan tetap sesuai dengan tata kelola perizinan yang berlaku.
Dengan dibangunnya Jalan Tol Serpong – Cinere, diharapkan penduduk di sekitar wilayah Serpong serta Balaraja dapat merasakan manfaat pembangunan proyek ini dalam bentuk kemudahan akses, pengurangan waktu tempuh, dan kelancaran kegiatan perekonomian dalam upaya pengembangan wilayah. Selain itu, ruas jalan tol ini akan menjadi alternatif tambahan bagi lalu lintas yang ingin menghindari wilayah inti Jabodetabek yang sudah padat.