KPPIP Jalin Kerjasama Dengan Pustral UGM
- On 20/08/2019
Sinergi dan kolaborasi dengan para stakeholder dibutuhkan untuk mendorong kemajuan infrastruktur di Indonesia. Dukungan dari para stakeholder terkait diharapkan dapat memberi masukan untuk pembangunan infrastruktur ke depan. Dengan pemikiran tersebut, KPPIP menjalin kerjasama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM).
Kerjasama tersebut dimulai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara kedua pihak pada kamis, 15 Agustus 2019. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Wahyu Utomo, Ketua Tim Pelaksana KPPIP dan Agus Taufik Mulyono, Kepala Pustral UGM, serta disaksikan oleh Djoko Wibowo Manajer Proyek KPPIP serta tim pengadaan KPPIP. Seperti tertuang dalam naskah perjanjian, kerjasama antara KPPIP dan Pustral UGM berlangsung selama 3 tahun.
Secara umum, kedua pihak sepakat untuk menjalin kerjasama dalam beberapa hal, antara lain;
- pendidikan/pelatihan dan pendampingan sumber daya manusia di bidang infrastruktur;
- penyusunan studi/kajian dan penelitian bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
- penyediaan data-data terkait infrastruktur;
- memberikan advisory dalam diskusi dan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan.
Wahyu Utomo, Ketua Tim Pelaksana KPPIP mengharapkan peran Pustral UGM melalui riset ilmiah terkait dampak pembangunan infrastruktur. “Kami berharap Pustral UGM dapat memberikan sumbangsih pemikiran terhadap pembangunan infrastruktur melalui kajian-kajiannya nanti,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Agus Taufik juga menyambut baik adanya kerjasama tersebut. Menurutnya, sinergi antar masing-masing stakeholder akan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Kami sudah banyak mengadakan penelitian bekerjasama dengan beberapa kementrian, termasuk Kemenko Perekonomian. Hal ini penting sekali untuk mengurai berbagai permasalahan infrastruktur, terutama outcome bagi perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, KPPIP dan Pustral UGM akan segera membahas kajian tentang konektivitas infrastruktur yang telah dibangun. Beberapa kajian yang akan menjadi pilot project kajian tersebut, antara lain:
- Kajian Konektivitas Infrastruktur di kawasan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertasusila), Jawa Timur
- Kajian Konektivitas Infrastruktur di wilayah Pantura Jawa Tengah
- Kajian Konektivitas Infrastruktur di Jakarta – Majalengka – Subang
- Kajian Konektivitas Infrastruktur di wilayah Kuala Tanjung dan sekitarnya.
Dalam pelaksanaannya, kajian tersebut akan menggunakan referensi berupa success story dan best practice yang berasal dari dalam dan luar negeri.