Jalan Tol Cisumdawu Ditargetkan Selesai Pada Akhir Tahun 2020
- On 23/09/2019
Salah satu proyek jalan tol yang masuk dalam Proyek Strategis Nasionala adalah Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Sesuai dengan Perpres Nomor 56 Tahun 2018, jalan tol sepanjang 61,7 Km ini masuk dalam PSN dan ditargetkan akan selesai seluruhnya pada akhir tahun 2020.
Jalan Tol Cisumdawu dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, Seksi 1&2 yang dikerjakan oleh Pemerintah sebagai dukungan meningkatkan kelayakan investasi dan Seksi 3-6 dikerjakan oleh PT. Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor.
Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi untuk mempercepat pembebasan lahan dengan instansi lainnya yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan instansi terkait lainnya.
“Terkait pembebasan lahan masih berlanjut seperti di Seksi 6 ada lahan milik Perhutani, dalam beberapa hari ini rekomendasi teknis dari Gubernur Jawa Barat akan keluar sehingga konstruksi bisa cepat dilakukan. PT. CKTJ sudah siap membayar ganti rugi namun masih menunggu penandatanganan MoU baru. Biasanya dilakukan seremoni penandatanganan, namun saya minta langsung diedarkan untuk ditandatangani,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.1
Berdasarkan data BPJT, progres pembangunan hingga 16 September 2019, untuk Seksi 1 Cileunyi-Ranca Kalong sepanjang 10,5 Km telah rampung 47,7%, Seksi 2 Cileunyi-Sumedang sepanjang 17,9 Km untuk fase I sepanjang 7,2 Km telah rampung 100% dan fase II sepanjang 10,7 Km sudah 71,1%. Sementara untuk porsi investor, Seksi 3 dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 Km sudah 80% dan Seksi 4-6 masih dalam proses pembebasan lahan.
Kemudian, untuk Seksi 3-6 sepanjang 33,2 Km yang dikerjakan oleh PT. CKTJ progresnya adalah untuk Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 Km, konstruksinya telah selesai 80% dan akan rampung pada akhir 2019. Untuk seksi 4-6 masih dalam proses pembebasan lahan.
Setelah Jalan Tol Cisumdawu terbangun secara keseluruhan, nantinya dapat menghubungkan Tol Purbaleunyi dengan Tol Cipali sehingga memperlancar arus lalu lintas kendaraan dari Bandung yang menuju Utara Jawa seperti Bandara Kertajati di Majalengka dan mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.