Infrastruktur jadi andalan hadapi revolusi industri
- On 05/07/2018
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Era revolusi industri 4.0 sedang menjadi buah bibir. Di satu sisi perubahan tersebut bisa membuka peluang baru, namun ada juga kekhawatiran revolusi industri yang mengarah pada automasi ini bakal mendorong permasalahan yang lain, terutama di sektor ketenagakerjaan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, revolusi industri akan membut Indonesia di tahun 2045, harus menghadapi tantangan dari sejumlah risiko-risiko pasar finansial global. Hal itu ditandai dengan anjloknya penjualan mobil, komunikasi bebas biaya, mobil dari baja daur ulang sehingga industri baja jatuh, dan maraknya mobil listrik sehingga mengancam keberlangsungan mobil BBM.
Dalam menyikapi tantangan global tersebut, yang pertama perlu dilakukan Indonesia adalah bagaimana mengeliminasi gangguan yang berpotensi menghambat kemajuan. “Yang dilakukan untuk menghadapi tantangan kini adalah kolaborasi antara pemerintah-masyarakat-pelaku-usaha,” kata Moeldoko, Selasa (3/7).
Dia yakin berbagai proyek infrastruktur yang dibangun dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi aset pemersatu bangsa. Sebab, proyek-proyek infrastruktur itu akan meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia. Hingga tahun 2019, total infrastruktur yang dibangun mencapai 12 proyek nasional dan 240 proyek daerah di seluruh Indonesia. “Kami juga harus manfaatkan peluang atau aset yang ada untuk memaksimalkan peluang,” kata Moeldoko.
Selain infrastruktur, hal lain yang juga disiapkan pemerintah menghadapi revolusi industri 4.0 adalah menyiapkan vokasi atau pelatihan bagi tenaga kerja. Oleh karena itu perlu mendorong perusahaan mendirikan badan riset.
sumber : nasional.kontan.co.id