BPJT Tunggu Hasil Feasibility Study Bawen – Yogyakarta
- On 28/02/2018
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menunggu hasil finalisasi feasibility study pembangunan ruas tol Bawen-Yogyakarta.
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Eka Pria mengatakan studi kelayakan implementasi bisnis (feasibility study/FS) masih dilakukan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Kami masih menunggu hasil finalisasi FS oleh KPPIP. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) belum mulai,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/2/2018).
Ruas tol Bawen-Yogyakarta memiliki panjang 71 kilometer dengan nilai investasi Rp12,13 triliun. Sebagian ruas tol ini dibangun secara melayang (elevated) dan darat.
“Ada yang elevated mendekati Magelang. Ini ada beberapa rute trase alternatif,” ungkap Eka.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menambahkan untuk ruas yang elevated akan dibangun sekitar 10,7 kilometer saat memasuki wilayah Yogyakarta. Dengan pembangunan secara melayang, maka tak perlu menggunakan lahan pemukiman warga sehingga minim pembebasan lahan.
“Sekitar 5-6 kilometer dibangun elevated di atas selokan Maratam, sisanya berada di atas sawah atau pemukiman,” tuturnya.
Penetapan lokasi ruas tol ini akan dilakukan setelah finalisasi FS selesai. Diharapkan penetapan lokasi bisa diselesaikan pada semester II/2018.
“Pembebasan lahan bisa dilakukan sambil melakukan lelang konsesi operator jalan tol,” ucap Herry.
Berdasarkan catatan Bisnis, jalan Tol Bawen-Yogyakarta rencananya dibagi menjadi dua ruas, yaitu Bawen-Magelang dan Magelang-Yogyakarta. Jalan bebas hambatan ini nantinya tersambung dengan jalur yang sudah ada, yaitu Semarang-Bawen.
Sumber: www.industri.bisnis.com