Bendungan Karalloe di Gowa Ditarget Selesai Tahun Depan
- On 16/05/2019
Bendungan Karallloe di Kabupaten Gowa merupakan salah satu dari program pembangunan 65 bendungan yang bertujuan menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke sawah terjaga.
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pembangunan bendungan akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke sawah terjaga. “Saat ini dari 7,3 juta hektar lahan irigasi, hanya 11 persen yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Melalui program pembangunan 65 bendungan maka akan bertambah menjadi 19 persen-20 persen,” ujarnya.1
Progres pembangunan yang berlokasi 137 Km ke arah Tenggara Kota Makassar ini mencapai 50 persen dan ditargetkan selesai pada Mei 2020. Pengerjaan bendungan terbagi dalam dua paket yang konstruksinya mulai dikerjakan pada Desember 2013. Paket I mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak. Realisasi pengerjaan fisik paket I telah mencapai 79,9 persen dengan target selesai akhir tahun ini. Biaya pengerjaan Paket I bersumber dari APBN pada tahun anggaran jamak (2013-2019) sebesar Rp 568 miliar.
Paket II merupakan lanjutan paket I yang dianggarkan sebesar Rp 657 miliar bersumber dari APBN TA 2008 – 2020 (multi years). Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal dan elektrik dengan progres konstruksi 25,2 persen. Seluruh paket dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, Bendungan Karalloe memiliki kapasitas tampung 40,53 juta m3 dengan luas genangan 145 hektare. Manfaatnya akan dapat mengairi daerah irigasi seluas 7.004 hektare, sumber air baku dengan kapasitas 440 liter per detik, pengendali banjir dengan kapasitas 2.020 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 4,5 megawatt.