3 Usulan Program Untuk Peningkatan Ekonomi di Jawa Timur
- On 10/07/2019
Pemerintah memberikan perhatian khusus bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin (9/7), menyampaikan sektor infrastruktur dan budaya kerja masyarakat Jawa Timur dinilai sangat mendukung bagi pengembangan investasi di provinsi tersebut. Oleh karena itu, Jawa Timur diharapkan dapat menjadi salah satu provinsi yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa menyampaian 3 usulan proyek prioritas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, antara lain; transportasi publik untuk konektivitas antar daerah; percepatan pembangunan Wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru (BTS); dan masalah pelayaran (the cruise) di wilayah Probolinggo.
Khofifah menjelaskan pengembangan transportasi publik agar meningkatkan kemudahan konektivitas di antara seluruh wilayah Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Lamongan). “Sekarang baru akan dibangun Surabaya Eastern Ring Road (SERR). Kita berharap bahwa selain SERR itu bisa dibangun maka koneksitas di antara satu kabupaten/kota dilingkungan ring 1 industri Jawa Timur itu akan disiapkan tambahan publik transportasi, termasuk di dalamnya adalah LRT (Light Rail Transit). Kemudian kita juga ingin menambahkan intensitas kereta commuter,” ungkapnya.1
Khofifah juga menginginkan adanya kemudahan pada jalur-jalur industrial estate yang dapat berimplikasi pada penurunan tarif pengangkutan barang dan jasa di sekitar gerbangkertasusila.
Usulan kedua adalah percepatan pembangunan di wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru (BTS) yang telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). “Kita kan punya wilayah selingkar Wilis, wilayah selingkar Ijen, juga wilayah BTS, Bromo, Tengger, Semeru. Kita berharap kalau (sekarang) untuk orang melihat sunset atau sunrise itu jam 2 dini hari orang harus ke atas dan sangat kecil akses jalan untuk bisa keatas. Kita berharap misalnya ada cable car di situ,” terang Khofifah.2 Gubernur meyakini dengan memberikan kemudahan akses menuju Wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru akan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata di Jawa Timur.
Sementara itu, terkait masalah pelayaran (the cruise) di wilayah Probolinggo, Khofifah ingin Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo dibantu oleh Pelindo III yang memiliki pelabuhan kecil di sekitar kawasan tersebut. “Jadi kita ingin itu lebih luas dan lebih dalam lagi. Itu untuk BTS akan nyambung. Karena kalau sudah the cruise masuk di Probolinggo dia akan juga masuk ke Kalianget untuk akses Sumenep. Di Kalianget itu ada Gili Labek yang nggak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Prototype lautnya snorkelingnya itu nggak kalah lah dengan Raja Ampat. Kemudian disana ada Gili Iyang yang oksigennya terbaik di dunia kedua,” terang Khofifah.3
Menurut Gubernur Jatim itu, proses penyiapan skill leverage telah dilakukan telah dimulai sejak bulan Maret. Oleh karena itu, diharapkan usulan tersebut dapat memberikan multiplier efek, tidak hanya untuk PDRB Jawa Timur tapi juga akan memberikan support pada PDB Nasional.