LRT Palembang Rampung Lebih Cepat
- On 02/08/2017
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memperkirakan, pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan rampung pada Juni 2018. Rencana ini lebih cepat dibanding rencana semula yakni pada Agustus 2018.
Direktur Proyek Sektor Transportasi KPPIP Dwianto Eko Winaryo menuturkan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor proyek dianggap sudah melakukan pekerjaan yang cukup cepat. Apalagi, pengerjaan LRT ini tidak menemui hambatan berarti seperti pembebasan lahan dan dukungan pemerintah daerah terkait perizinannya.
Sejak mulai dibangun Oktober 2015, realisasi konstruksi LRT hingga Juli 2017 sudah mencapai 46,68 persen. “Ini bisa dibilang cukup cepat,” kata Dwianto melalui keterangan resmi dikutip Kamis (27/7).
Guna mempercepat pembangunan LRT tersebut, Waskita Karya harus bekerja selama 24 jam, utamanya untuk mengerjakan trek baja (slab track). Saat ini, Waskita Karya telah menurunkan tujuh tim tambahan, sehingga nantinya akan ada sembilan tim yang mengerjakan proyek tersebut. Dengan demikian total jumlah pekerja yang mengerjakan proyek tersebut mencapai 1.400 orang.
“Kami harapkan dengan percepatan ini bisa ada akselerasi,” kata Dwi.
Melengkapi ucapan Dwi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan LRT Sumatera Selatan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Suranto menuturkan, pengerjaan LRT ini semakin cepat setelah terbitnya Peraturan Presiden Nom 3 Tahun 2016 yang memasukkan LRT sebagai satu dari proyek strategis nasional. Selain itu, penunjukkan konsultan dan kontraktor pun tidak melalui pelelangan seperti di dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.
“Digunakan ‘jurus khusus’ untuk mempercepat proyek LRT yang ditargetkan beroperasi saat perhelatan Asian Games 2018. Kalau menggunakan skema normal mungkin sulit bisa cepat,” katanya.
Sebagai informasi, proyek LRT Palembang akan membentang dengan jarak 23,4 kilometer (km) dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan berujung di Jakabaring Sport City. Proyek senilai Rp12,5 triliun itu rencananya akan terdiri dari 13 stasiun, satu depo dan sembilan gardu listrik yang sedianya sudah bisa dimanfaatkan saat Asian Games 2018.
Sumber: CNN Indonesia