Bendungan Karian Akan Memiliki Banyak Manfaat, Pembangunan Dikebut
- On 14/06/2017
JAKARTA, suaramerdeka.com – Proyek-proyek Strategis Nasional Nasional (PSN) terus dikebut pengerjaannya agar bisa selesai di penghujung tahun 2019. Salah satunya proyek pembangunan Bendungan Karian, di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Proyek yang masuk Tahun Anggaran 2015-2019 itu pembangunan fisiknya digarap konsorsium, yakni perusahaan asal Korea PT. Daelim Industrial Co. Ltd, PT. Wijaya Karya (WIKA), dan PT Waskita Karya (Persero). Hingga awal Juni 2017, kemajuan proyek bernilai Rp 1 triliun lebih ini sudah mencapai 33,95 persen.
“Sesuai jadwal. Targetnya, bendungan sudah mulai impounding (menampung) di quarter ketiga (November) tahun 2019,” kata Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo, saat meninjau proyek yang sebagian pembiayaannya merupakan pinjaman dari Korea itu, akhir pekan lalu.
Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) Kemenko Keuangan, Mohammad Zainal Fatah yang ikut saat peninjauan, mengatakan Bendungan Karian dengan kapasitas total mencapai 314,7 juta meter kubik (m3), punya banyak manfaat.
Antara lain, mengurangi banjir, konservasi air, penyediaan air baku, irigasi, penghasil listrik, hingga kemungkinan dikembangkan menjadi tempat wisata. Mampu menampung banjir hingga 60,8 juta m3, Bendungan Karian diharapkan bisa mengurangi luapan Sungai Ciujung hingga 30 persen. “Fungsi konservasi air. Sebelumnya, air Sungai Cijujung jika sedang meluap malah terbuang percuma membanjiri jalan tol seperti di tahun 2014 di Tol Jakarta-Merak,” kata dia.
Diharapkan, bendungan mampu menghasilkan air baku sebesar 14,6 m3/detik untuk dipasok ke berbagai daerah. Seperti Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Juga memasok kebutuhan air di Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik. Bendungan ini juga diproyeksikan mampu mengaliri tambahan luas hingga 2.000 hektare di daerah Ciujung. Selain juga menjadi sumber listrik 1,8 megawatt di Provinsi Banten.
Sumber: berita.suaramerdeka.com