Tol Kapal Betung Dongkrak Penghasilan Pebisnis Kuliner Khas Palembang
- On 18/11/2021
Tol Kapal Betung Dongkrak Penghasilan Pebisnis Kuliner Khas Palembang
Seiring dengan proses pembangunan Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapal Betung), terdapat banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar, salah satunya bisnis rumah makan Pindah Falih yang terletak di Jalan Lingkar Selatan, Banyu Asin, Sumatera Selatan.
Pada awal 2008, Titin, memulai bisnis kulinernya dengan mendirikan sebuah pondok kecil untuk melayani konsumen Pindang Falih. Pondok kecil tersebut terletak di samping rumah makan yang sekarang berdiri saat ini.
Saat pembangunan Jalan Tol Kapal Betung dalam tahap awal, pihak PT Waskita Sriwijaya Tol membangun exit tol sementara yang bertepatan dengan lokasi usaha Pindang Falih.
Semenjak itu, Pindang Falih mengalami peningkatan jumlah pengunjung hingga 2 kali lipat per harinya. Peningkatan tersebut berpengaruh pada keuntungan yang didapat, sehingga pemilik mengambil keputusan untuk melakukan penambahan serta renovasi rumah makan Pindah Falih.
“Sebelum ada jalan tol, sepi. Buka sampai jam 17.00. Setelah ada tol, di sini jadi rame. jadi tamunya lumayan naiknya hampir 90%,” tutur Titin.
Ia mengapresiasi kinerja pemerintah dan Waskita dalam pembangunan jalan tol yang berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat.
“Masyarakat dari kota-kota lain mencari kuliner sampai ke sini. Sengajo cari kuliner Palembang. Terima kasih, dengan adanya jalan tol ini, Palembang kulinernya tambah terkenal,” ujarnya.
Saat ini, pembangunan Jalan Tol Kapal-Betung mencakup Seksi 2-3 Tahap II segmen Palembang (Keramasan) – Betung sepanjang 69,19 kilometer. Sebelumnya, Tol Kapal Betung Seksi 1-2 Tahap I Segmen Kayu Agung – Palembang (Keramasan) membentang 42,5 kilometer sudah diresmikan pada Januari 2021 lalu.
Tol Kapal Betung merupakan bagian dari koridor utama (backbone) jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Pembangunannya ini dilaksanakan oleh badan usaha jalan tol (BUJT) anak Waskita Karya yaitu PT Waskita Sriwijaya Tol senilai Rp 22,16 triliun.
Selain Waskita Karya, BUMN China Communications Construction Company Co. Ltd (CCCC) juga turut menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Pembangunan Tol Kapal Betung merupakan upaya untuk melengkapi struktur jaringan koridor utara JTTS sepanjang 2.069 kilometer yang menghubungkan Pulau Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh.
Keberadaan jalan tol yang terhubung dengan kawasan produktif seperti kawasan industri dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Pada tahun ini, Waskita Karya mendapatkan PMN 2021 senilai Rp 7,9 triliun berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pengusulan, Pelaporan, Pemantauan, dan Perubahan Penggunaan Tambahan PMN Kepada BUMN dan Perseroan Terbatas. Dalam PMN 2021, Waskita Karya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,03 triliun untuk pembangunan Tol Kapal Betung.
Koordinator Project Management Office (PMO) Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kenwie Leonardo, menjelaskan pembangunan infrastruktur tidak hanya memberi manfaat kelancaran konektivitas.
“Pembangunan PSN Sektor Jalan Tol juga berdampak pada pengembangan wilayah dan memberi dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat di sekitarnya, seperti yang dialami pengusaha kuliner Pindah Falih di Banyu Asin,” kata Kenwie.