Memetik Hasil Manis Pembangunan Infrastruktur
- On 30/10/2018
Manado: Pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan pemerintah saat ini diharapkan mampu menciptakan konektivitas antarwilayah yang ujung-ujungnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Deputi bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengakui dampak infrastruktur tidak bisa langsung terasa ke ekonomi indonesia. Dia bilang perlu waktu yang tidak singkat untuk merasakan manisnya buah pembangunan infrastruktur.
Namun salah satu manfaat yang sudah dirasakan langsung yaitu naiknya peringkat Indonesia dalam beberapa indikator ekonomi. Laporan Bank Dunia 2018 menyebutkan daya saing infrastruktur Indonesia berada di peringkat 52 tahun ini, atau naik dari sebelumnya di peringkat 70-an. Selain itu indeks performa logistik meningkat dari kisaran 2,7 di 2010 menjadi 3,1 di 2018.
“Reformasi kebijakan untuk mendorong percepatan infrastruktur telah menaikan peringkat daya saing, performa logistik serta angka kemudahan berusaha,” kata Wahyu dalam talkshow mendorong pertumbuhan ekonomi melalui infrastruktur, di Manado, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) ini mengatakan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) juga membuka lebar lapangan pekerjaan. Proyek PSN berhasil menyerap 394 ribu tenaga kerja.
Pembangunan PSN diprediksi dapat berdampak pada pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar 7,2 persen di 2023 dab 9,3 persen di 2030. Angka tersebut merupakan kajian yang dilakukan Tusk Advisory.
Sementara kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 6,7-7,6 persen hingga 2019.
Seperti diketahui pemerintah telah menetapkan 223 PSN dan tiga program dalam Perpres 56 tahun 2018 dengan estimasi investasi Rp4.150 triliun.
Secara akumulatif dalam kurun waktu 2016- September 2018 33 PSN telah selesai. Adapun pencapaian PSN pada September 2018 adalah sebagai berikut:
– Tiga PSN telah selesai.
– 46 proyek dan satu program ketenagalistrikan dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi.
– 24 proyek konstruksi akan mulai beroperasi di 2018.
– 55 proyek konstruksi akan mulai beroperasi di 2019.
– 37 proyek dalam tahap konstruksi akan beroperasi setelah 2019.
– Enam proyek dalam tahap transaksi.
– 52 proyek dan satu program industri pesawat dalam tahap penyiapan.
PSN yang telah rampung pada periode Januari-Juni 2018 adalah:
1. Kereta Api Prabumulih-Kertapati (bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sumatera.
2. Bendungan Raknamo, NTT.
3. Bendungan Tanju, NTB.
“KPPIP mengestimasikan pada kuartal tiga 2019, total 66 PSN akan selesai serta 93 proyek dan dua program mulai beroperasi, dan seluruh PSN lainnya sudah masuk dalam tahap konstruksi,” pungkas Wahyu.
sumber : medcom.com