Mudik Lebaran dan Pembangunan Infrastruktur
- On 21/07/2018
Oleh: Ali Abel
Tenaga Ahli Komunikasi KPPIP
Mudik lebaran pada tahun 2018 ini terasa berbeda dengan mudik-mudik tahun sebelumnya. Pasalnya, beberapa infrastruktur yang masuk kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah bisa digunakan masyarakat. Infrastruktur terkait transportasi seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara sudah beroperasi. Tingkat kepuasan masyarakat yang memanfaatkan infrastruktur tersebut saat perjalanan mudik menjadi penting karena menjadi bukti nyata manfaat infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah.
Mudik lebaran tahun 2018 ini jelas menjadi momentum penting bagi kebijakan pemerintah dalam percepatan penyediaan infrastruktur. Dalam ritual tahunan masyarakat Indonesia ini, masyarakat menempuh perjalanan ke kampung halaman dengan berbagai moda transportasi. Bagi pengguna kendaraan pribadi dan bus, mereka dapat merasakan infrastruktur jalan tol yang telah beroperasi. Bagi pengguna kapal laut, maka infrastruktur pelabuhan yang diperhatikan. Begitu pula bagi pemudik yang menggunakan pesawat terbang, dapat merasakan infrastruktur bandara baru yang telah beroperasi.
Sejak awal pemerintahan Jokowi-JK sudah mencanangkan percepatan penyediaan infrastruktur. Dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 pemerintah menargetkan beberapa capaian penyediaan infrastruktur diantaranya membangun 1.000 km jalan tol baru, 2.650 km jalan baru, 2.159 km kereta api perkotaan, 1.099 km kereta api antar kota, 15 bandara baru, 24 pelabuhan baru, 33 bendungan baru dan 30 PLTA, serta kilang minyak baru dengan kapasitas 2×300.000 barel.
Berdasarkan laman www.kppip.go.id diperoleh data bahwa proyek infrastruktur Jokowi membentang dari Sabang sampai Merauke. Percepatan infrastruktur ini disesuaikan dengan program Nawacita yaitu membangun dari pinggiran. Mimpi besarnya adalah menyediakan jaringan konektivitas di semua wilayah dan memupus kesenjangan ekonomi di sekujur negeri. Seluruh proyek tersebut dikategorikan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Prioritas.
Hasil evaluasi PSN yang dilakukan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) awal 2018 memperlihatkan bahwa selama 3 tahun kepemimpinan Jokowi, ada 30 proyek yang sudah selesai dan ditargetkan hingga akhir 2018 ada 13 proyek lagi yang akan selesai. Proyek-proyek yang telah selesai meliputi jalan tol, bandara, bendungan, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Meski banyak infrastruktur telah selesai, namun nampaknya masyarakat dianggap masih belum merasakan dampak dan manfaat dari infrastruktur tersebut. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi selalu menekankan bahwa infrastruktur yang dibuat ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Namun gaung manfaat infrastruktur itu belum menguat. Malah, berbagai komentar negatif yang muncul, mengatakan bahwa infrastruktur yang ada tidak memberikan manfaat bagi rakyat, hanya membenani keuangan negara, dan lain sebagainya.
Tidak heran jika pemerintah berupaya keras untuk menyelesaikan beberapa infrastruktur agar dapat digunakan saat mudik. Hampir seluruh ruas tol, terutama tol lintas pulau Jawa dan tol lintas Sumatera, diupayakan untuk dapat beroperasi baik secara penuh maupun fungsional. Tol lintas pulau Jawa dari Jakarta ke Surabaya yang memiliki panjang 759 km, sudah bisa digunakan secara operasional sepanjang 524 km dan secara fungsional sepanjang 235 km. Beberapa ruas tol fungsional berada di jalur Pemalang sampai Semarang sepanjang 113 km, Semarang sampai Solo sepanjang 32 km, Sragen ke Ngawi sepanjang 55 km, dan Wilangan ke Kertosono sepanjang 37 km. Sementara ruas tol lintas Sumatera dari Bakauheni ke Tanjung Morawa Sumatera Utara yang memiliki panjang 244 km, telah beroperasi secara penuh sepanjang 119 km.
Perhatian pemerintah yang besar terhadap infrastruktur jalan tol di Jawa dan Sumatera dalam moment mudik ini tidak lepas dari banyaknya pemudik yang menggunakan mobil pribadi dan angkutan umum yang mencapai 8,09 juta orang. Berdasarkan data pada tahun sebelumnya, pemudik terbesar berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menuju Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera.
Dan hasilnya sungguh positif. Kemacetan berjam-jam bahkan berhari-hari yang terjadi pada mudik tahun-tahun sebelumnya, tidak terjadi lagi. Di banyak pemberitaan media massa, muncul kesaksian masyarakat akan lancarnya mudik kali ini. Keberadaan infrastruktur jalan tol mampu meningkatkan efisiensi tidak hanya dalam hal waktu, biaya tetapi juga tenaga. Pengamat transportasi pun mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam pelayanan mudik tahun 2018 ini.
Keberhasilan pemerintah dalam pelayanan mudik tahun ini, membuktikan bahwa kebijakan percepatan penyediaan infrastruktur memiliki manfaat yang positif bagi masyarakat. Dalam jangka pendek, keberadaan infrastruktur mampu meningkatkan efisiensi ekonomi. Sedangkan dalam jangka panjang, infrastruktur dapat meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.