PEMERINTAH INDONESIA – JEPANG GELAR PERTEMUAN KETIGA KERJASAMA PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI LISTRIK
- On 07/08/2018
KPPIP, 6/8), Pemerintah saat ini sangat serius menangani permasalahan sampah yang muncul di Indonesia. Untuk itu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia dan pemerintah Jepang melalui Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menyelenggarakan pertemuan kerjasama Indonesia – Jepang dalam pembangunan Fasilitas Pengolah Sampah Menjadi Energi di Hotel Pullman Jakarta, Senin (6/8/2018)
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang Atara Takebe, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Matafumi Ishii, Kepala LKPP Agus Prabowo, Plt Gubernur Jawa Barat M Iriawan, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo dan para tamu undangan lainnya
Pertemuan ketiga kalinya ini diselenggarakan untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur energi asal sampah. Teknologi Pembangkit Listrik asal Sampah (PLTSa) sudah banyak berhasil diterapkan dibanyak negara di dunia termasuk Jepang. Bahkan Jepang sendiri telah membangun PLTSa lebih dari 1000 pembangkit. Hal ini salah satu alasan mengapa Pemerintah Indonesia menggandeng Pemerintah Jepang.
Deputi Koordinasi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa pertemuan yang ketiga ini telah menunjukan kemajuan yang sangat berarti. Hal tersebut ditandai dengan beberapa dilaksanakannya serangkaian agenda penting dalam acara tersebut.
Adapun rangkaian agenda penting yang telah dilaksanakan dalam acara tersebut adalah :
- Penyerahan Surat Penugasan Harga Listrik untuk PLTSa Solo dan Surabaya dari Kementerian ESDM kepada PLN;
- Penandatanganan MoU Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan Kemenko Perekonomian tentang Proyek Legok Nangka; dan
- Penyerahan draft PPA Legok Nangka dari PLN kepada Ketua Tim Teknis Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
“Kami berharap impelementasinya dapat dilakukan segera, kalau ada kekurangan atau penyesuaian administratif akan disesuaikan” Kata Ridwan
Ridwan menambahkan, progress proyek PLTSa yang paling maju ada di Provinsi DKI yang ditandai dengan ground breaking di kawasan Sunter pada bulan Mei yang lalu.
“Saat ini yang akan kita kejar untuk Legok Nangka di Jawa Barat” Ridwan menambahkan
Ridwan tetap optimis proyek ini akan berjalan meskipun waktu menuju ke tahap konstruksi masih cukup membutuhkan waktu. Namun menurutnya kepastian berjalannya proyek ini sudah terlihat.
Sebagai informasi pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Proyek PLTSa juga masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN).
Pemerintah juga telah menambah proyek PLTSa di 8 kota menjadi 12 kota dalam Perpres tersebut. Adapun 12 kota yang dimaksud antara lain, DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Manado. (IM/TimKom)