Bappenas Buka Peluang Alternatif Baru Pembiayaan Proyek Infrastruktur
- On 07/02/2018
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas) terus mendorong alternatif pembiayaan infrastruktur diluar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Melalui unit tim fasilitasi Pembiayaaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA Center), pemerintah tengah membuka potensi pembiayaan infrastruktur melalui surat utang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (green bonds).
Langkah tersebut dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama terkait pengembangan green bonds antara PT Efek Beragun Aset Indonesia (EBA), dengan The Climate Bonds Initiative (CBI).
CBI merupakan organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada instrumen keuangan dan investasi yang berwawasan lingkungan.
CEO PINA Ekoputro Adijayanto mengatakan, skema kerja sama green bonds ini memiliki tujuan untuk mengembangkan infrastruktur yang dapat menekan populasi kendaraan bermotor di jalan raya.
Menurut Eko, sektor perkeretaapian, pelabuhan, hingga sektor kebandarudaraan menjadi target utama dari pembiayaan melalui skema ini dalam jangka panjang.
“Ini sebagai upaya promosi dan edukasi kepada masyarakat tentang green bond di Indonesia, tentu hal ini merupakan sebuah terobosan yang baik dan penting sebagai komitmen dari pemerintah menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan,” kata Ekoputro di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Dia mengungkapkan, instrumen green bonds telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai negara dalam pengembangan infrastruktur.
Seperti pemanfaatan green bonds dalam proyek perkeretaapian yang dilakukan oleh China Railway Corp sebesar 222 miliar dollar AS.
Kemudian, Indian Railways 14,7 miliar dollar AS, hingga Korea Railroad 10,5 miliar dollar AS. “Meksiko juga memanfaatkan skema ini untuk menggembangkan sektor kebandarudaraan sebesar 2 miliar dollar AS,” ungkapnya.
Eko mengatakan, kedepan pihaknya terus mendukung lembaga infrastruktur dan lembaga keuangan di Indonesia untuk memperoleh pembiayaan investasi melalui surat utang berwawasan lingkungan.
Seperti diketahui, saat ini terdapat 34 proyek infrastruktur senilai total Rp 348,2 triliun yang terdaftar dalam pipeline proyek PINA dan siap ditawarkan kepada investor potensial.
Proyek tersebut terdiri dari 19 proyek jalan tol, 4 proyek penerbangan baik bandara dan pesawat, 10 proyek pembangkit dan transmisi listrik dan 1 proyek pariwisata.
sumber : www.kompas.com